Apa itu Mokel? Mengenal Istilah Mokel dan Artinya

Jualme - Mokel adalah istilah yang sering muncul di kalangan anak muda, terutama selama bulan puasa Ramadan. Istilah ini berasal dari daerah Malang, Jawa Timur, dan kini sudah menyebar luas ke berbagai wilayah di Indonesia. Meskipun tidak terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mokel telah menjadi bagian dari bahasa gaul yang popular di kalangan generasi muda.

Makanan untuk Berbuka Puasa (Sumber : Pexels/khats cassim)

Apa arti kata Mokel?

Secara sederhana, mokel merujuk pada tindakan membatalkan puasa sebelum waktu berbuka, biasanya dengan cara makan atau minum diam-diam sebelum bedug Magrib. Banyak yang melakukannya karena tidak kuat menahan lapar atau haus, tetapi tetap berpura-pura puasa di depan orang lain. 

Dalam konteks sosial, mokel sering kali dianggap negatif, karena menunjukkan pelanggaran terhadap kewajiban berpuasa.

Mokel juga memiliki beberapa istilah sejenis, seperti "godin" dan "mokah", yang digunakan untuk menggambarkan tindakan serupa. Istilah-istilah ini mencerminkan bagaimana bahasa gaul terus berkembang di masyarakat, terutama di kalangan anak muda yang kreatif dalam menciptakan istilah baru.

Asal Usul Istilah Mokel

Istilah mokel berasal dari bahasa lokal di Malang dan awalnya digunakan dalam konteks bercanda di kalangan teman. Seiring berjalannya waktu, kata ini menjadi lebih dikenal, terutama selama bulan Ramadan. 

Popularitasnya tidak hanya terbatas di Jawa Timur, tetapi juga menyebar ke daerah lain seperti Jawa Tengah. Uniknya lagi istilah mokel ini merupakan singkatan "Monyet Kelaparan" yang merujuk pada istilah orang yang makan pada siang hari dibulan puasa ramadhan.

Hukum Mokel dalam Islam

Dalam ajaran Islam, puasa adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Namun, ada pengecualian bagi mereka yang memiliki uzur syar'i, seperti sakit atau dalam perjalanan jauh. Membatalkan puasa tanpa alasan yang sah dianggap sebagai perbuatan tercela dan berdosa. Namun tidak membatalkan keislaman seseorang.

Bagi perempuan yang sedang berada dalam masa haid tentunya ini ada pengecualian. Mereka tidak diwajibkan untuk berpuasa.

Membatalkan puasa secara sengaja, terutama tanpa uzur syar'i, dapat menyebabkan kehilangan keberkahan dan keutamaan bulan Ramadan. 

Selain mokel, ada beberapa istilah gaul lain yang sering digunakan selama Ramadan:

- Iftar: Berasal dari bahasa Arab, artinya berbuka puasa.

- Bukber: Singkatan dari buka bersama, yaitu acara berbuka puasa dengan teman atau keluarga.

- Mokah: Sama seperti mokel, yaitu berbuka puasa sebelum waktunya.

- Godin: Istilah dalam bahasa Sunda yang merujuk pada orang yang membatalkan puasa sebelum waktunya.

- Budim: Singkatan dari buka diam-diam, yang juga merujuk pada tindakan menyantap makanan sebelum berbuka puasa.

Istilah-istilah ini menunjukkan kekayaan bahasa gaul di Indonesia, terutama dalam konteks festival dan budaya berpuasa.

Mokel menjadi viral di media sosial karena banyaknya pengguna yang membagikan pengalaman, cerita, atau guyonan seputar tindakan ini. Dengan banyaknya konten yang beredar, istilah ini menjadi semakin dikenal dan digunakan dalam obrolan sehari-hari. Selain itu, penggunaan istilah ini juga mencerminkan dinamika sosial anak muda yang kerap mencari cara baru untuk mengekspresikan diri mereka.

Kesimpulan

Mokel adalah istilah yang menarik dan mencerminkan bagaimana bahasa gaul dapat berkembang dalam konteks budaya dan sosial. Meskipun sering kali digunakan dalam guyonan, penting bagi kita untuk memahami implikasi dari tindakan tersebut, terutama dalam konteks ibadah puasa. Menghormati bulan Ramadan dan menjalankan puasa dengan baik adalah hal yang utama, sehingga kita bisa mendapatkan berkah dan pahala yang berlipat ganda. 

Dengan memahami arti dan hukum mokel, diharapkan kita bisa lebih menghargai ibadah puasa dan menjaga semangat Ramadan dengan sebaik-baiknya. Jadi, mari kita kuatkan niat untuk menjalankan puasa dan hindari tindakan mokel